Monthly Archives: February 2011

Al qur`an Tidak Lagi Menarik Buat Kita?

Saya ceritakan sepenggal kisah tentang ‘Umar untuk mengukur diri saya dan diri Jamaah sekalian akan al Qur’an. Seberapa al Qur’an sudah menggetarkan hati kita? Sudah seberapa al Qur’an mengantarkan kita untuk menjadi pejuang Islam sejati? Seberapa al Qur’an membuat kita menjadi orang2 yang takut tunduk dan patuh terhadap Allah, dan cinta kepada Rasulullah? Jangan-jangan, al Qur’annya sendiri sudah jauh dari kehidupan qt. Al Qur’an tidak lagi qt baca. Kecuali sedang susah, sedang diliputi kesedihan, hidup dalam keadaan masalah, atau…

Sbb datangnya bulan suci Ramadhan. Ada lagi sebahagian kita yang memegang al Qur’an hanya sekian kali dalam hidupnya. Salah satunya, adlh ketika al Qur’an mnjadi mahar dalam perkawinannya. Masya Allah, astaghfirullah. Jamaah yang dirahmati Allah. Cobalah koreksi lagi bgm sikap qt terhadap al Qur’an? Apakah ia senantiasa dibaca, dihafal, dan diamalkan sedikit demi sedikit? Apakah al Qur’an sdh kita muliakan sbagaimana mestinya? Subhaanallaah, saya mlihat, dalam keseharian qt, bnyk yang menyepelekan al Qur’an. Al Qur’an ditaroh di atas kulkas.

Ada yang menaruh di atas TV, sementara TV itu menyiarkan tayangan-tanyangan yang mempersekutukan Allah, dan seks bebas. Ada yang menaruh di bawah komik Harry Potter! Seakan lbh mulia tuh novel ketimbang al Qur’an. Ada yang sdh lusuh. Bkn lusuh sbb dibaca. tapi lusuh sebab ga pernah dibrsihkan dan diurus.

Ya Allah, ampunilah kami-kami ini yang sdh menghinakan al Qur’an tanpa sengaja.

Jamaah yang dirahmati Allah, mari sama mendekatkan diri lagi kepada al Qur’an.

Mulailah memuliakan al Qur’an. Dan bacalah, hingga ia memenuhi hati….

Saya juga kayanya termasuk orang yg belum memuliakan alqur’an tapi ayo deh kita bareng belajar muliain alqur’an sebab klo ga kita sapa lagi cuy… minimal baca “satu hari satu ayat” semoga kita semua bisa, amin…

Bau Manusia Menggiurkan Bagi Nyamuk

Lotion dengan wewangian justru dapat membuat nyamuk jijik terhadap manusia.

Nyamuk selalu saja dapat menemukan kulit manusia untuk digigit, menyebabkan gatal atau bahkan menyebarkan penyakit.

Ternyata menurut penelitian terbaru, hal ini disebabkan oleh aroma khas yang keluar dari tubuh manusia yang membuat nyamuk berselera.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh trio ilmuwan Renate Smallegange, Niels Verhulst dan Willem Takken, dilansir dari laman Live Science, aroma khas yang terdapat di kulit manusia berbeda dengan aroma yang keluar dari tubuh mamalia maupun binatang manapun di dunia.

Hal ini, antara lain disebabkan oleh komposisi unik yang terdapat pada kelenjar bau manusia yang menimbulkan efek anthropophilic. Anthropophilic adalah kesukaan kepada manusia, dalam hal ini kegemaran nyamuk menghisap darah manusia.

Menurut penelitian tersebut, manusia memiliki tiga tipe kelenjar pada kulit. Kelenjar Sebaceous, kelenjar yang banyak terdapat di wajah dan kepala. Kelenjar Eccrine, kelenjar yang keluar dalam suhu tertentu, dan kelenjar aprocine, kelenjar bau yang ditemukan di ketiak dan wilayah sekitar kelamin.

Kelenjar aprocine inilah yang membedakan antara bau manusia dengan bau mamalia lainnya. Kelenjar ini banyak mengandung molekul yang dinamakan asam carboxylic, yang tidak dimiliki mamalia lainnya. Kelenjar inilah yang dalam penciuman nyamuk sangat menggiurkan dan membangkitkan selera.

“Jika kau berada di ruangan penuh dengan sapi, nyamuk akan tetap menemukanmu dan menggigitmu. Nyamuk tidak pernah menggigit binatang lainnya,” ujar peneliti nyamuk di Universitas Vanderbilt, Tennesse, Amerika Serikat, Laurenca Zwiebel.

Hal inilah, ujar Zwiebel, yang mendasari perusahaan pemroduksi anti nyamuk membuat berbagai lotion dengan wewangian yang dapat membuat nyamuk jijik. VIVAnews –

Kenapa Nabi Sering Berlindung dari Utang dan Dosa Sekaligus

“Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari adzab kubur, aku berlindung kepada-Mu dari bahaya dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan hidup dan mati. Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari berbuat dosa dan banyak utang”

Dalam sebuah do’a yang dibaca di akhir shalat (sebelum salam), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta perlindungan dari dua hal ini yaitu berbuat dosa dan banyak utang.

Bukhari membawakan hadits ini pada pembahasan adzan, sedangkan Muslim membawakan hadits ini pada pembahasan masjid dan tempat shalat.

‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berdoa di akhir shalat (sebelum salam):

ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MIN FITNATIL MASIHID DAJJAL, WA A’UDZU BIKA MIN FITNATIL MAHYA WAL MAMAAT, ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MINAL MA’TSAMI WAL MAGROM

[Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari adzab kubur, aku berlindung kepada-Mu dari bahaya dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan hidup dan mati. Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari berbuat dosa dan banyak utang].”

Ibnul Qoyyim dalam Al Fawa’id (hal. 57, Darul Aqidah) mengatakan,

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta perlindungan kepada Allah dari berbuat dosa dan banyak utang karena banyak dosa akan mendatangkan kerugian di akhirat, sedangkan banyak utang akan mendatangkan kerugian di dunia. ”

Itulah yang diajarkan oleh suri tauladan kita. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa berdoa meminta perlindungan dari kedua hal ini dengan tujuan agar tidak merugi di dunia dan akhirat.

Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari berbuat dosa dan banyak utang. Kami juga berlindung kepada-Mu dari kerugian di dunia dan akhirat. AMIN …

Ketamaan Membaca Ayat Kursi

Ayat kursi sangat kental dengan nuansa akidah, terutama akidah kepada Allah swt, yaitu akidah akan sifat-sifat Allah yang berbeda dengan sifat seluruh makhluk-Nya. Kejelasan akan sifat-sifat Allah sangatlah penting untuk menghindari dominasi khurafat, mitos dan syubhat yang kerap kali menutupi hati dan pandangan manusia. Justru Islam datang untuk menyelamatkan dan membersihkan hati manusia dari timbunan kotoran yang demikian berat, serta dari kesesatan dan kebingungan dalam kegelapan. Sehingga secara korelatif dijelaskan pada ayat setelahnya: ”Tidak ada paksaan dalam beragama”, bahwa akidah yang dibawa oleh Islam adalah akidah yang berdasarkan kerelaan hati setelah mendapat keterangan dan penjelasan yang terang benderang, bukan berdasarkan pemaksaan dan tekanan.

Menurut Ibnu Athiyah, yang dimaksud dengan kursi, berdasarkan hadits-hadits Rasulullah saw, adalah makhluk Allah yang agung yang berada di antara Arsy Allah swt, sedangkan Arsy Allah tentunya lebih besar berbanding kursi-Nya. Perbandingan antara keduanya seperti yang dituturkan oleh Rasulullah dalam sebuah hadits riwayat Abu Dzar, “Bukanlah kursi Allah yang berada di Arsy Allah itu melainkan hanya seperti sebuah lingkaran besi yang dilemparkan di salah satu penjuru bumi”.

Penyebutan kata “kursi” yang secara fisik inderawi bisa digambarkan layaknya kursi tempat duduk manusia, begitu juga ungkapan ”dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya” sememangnya menurut Sayyid Qutb adalah untuk memudahkan manusia memahami dan menggambarkan keagungan dan luasnya kekuasaan Allah yang meliputi langit dan bumi, “Luasnya Kursi Allah meliputi langit dan bumi”. Ungkapan dalam kalimat deskripsi inderawi seperti ini akan memberikan kesan yang kuat dan mendalam serta mantap di dalam hati mengenai hakikat yang dimaksud.

Berdasarkan analisa bahasa yang dikemukakan oleh Az-Zamakhsyari bahwa penyebutan sifat-sifat Allah yang terkandung dalam ayat kursi ternyata tidak menggunakan kata penghubung (wau athaf) yang biasa digunakan dalam susunan kalimat bahasa Arab untuk menghubungkan antara satu kata dengan kata lainnya. Redaksi yang demikian ini menunjukkan kekuatan bayan (penjelasan) pada seluruh sifat-sifat Allah swt yang tersebut dalam ayat ini. Paling tidak terdapat empat penjelasan tentang sifat-sifat Allah dalam ayat kursi, yaitu: pertama, penjelasan akan keesaan Allah dalam mengatur seluruh makhluk. Kedua, penjelasan bahwa Allah adalah Raja atas seluruh makhluk yang diatur. Ketiga, penjelasan akan luasnya ilmu Allah yang mencakup seluruh makhluk, sampai kepada mereka yang diridhoi dan berhak mendapat syafa’at-Nya dengan mereka yang tidak berhak mendapatkannya. Dan keempat, penjelasan tentang pengetahuan Allah akan seluruh maklumat yang tersebar di langit dan bumi.

Wajar jika Ibnu Katsir menyimpulkan bahwa ayat kursi merupakan ayat yang paling agung dalam Al-Qur’an (A’zhamu ayatin fil Qur’an) dan memiliki kedudukan dan keutamaan yang banyak. Di antara keutamaan ayat kursi seperti yang ditegaskan dalam beberapa hadits Rasulullah diantaranya: pertama, ayat kursi merupakan pelindung dan benteng dari godaan syetan. Kedua, nilai ayat kursi setara dan sebanding dengan seperempat Al-Qur’an.

Sebuah kisah yang diutarakan oleh ayah Abdullah bin Ubay bin Ka’ab menjadi bukti nyata akan keampuhan ayat kursi sebagai pelindung. Ia menceritakan bahwa pada suatu malam ketika melihat-lihat kebun kurma miliknya, tiba-tiba ia terserempak dengan seekor hewan yang mirip dengan seorang anak yang baru menginjak usia baligh. Maka ayah Abdullah bin Ubay bin Ka’ab mengucapkan salam yang langsung dijawab oleh anak itu. Kemudian dengan nada penasaran ia bertanya, “Siapakah kamu? Apakah kamu dari golongan jin atau manusia?”. Dengan singkat anak itu menjawab, “Dari golongan jin”. Akhirnya ia meminta jin itu untuk mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan. Ternyata ketika disentuh, tangannya seperti tangan anjing dan juga bulunya. Maka aku bertanya, “Apakah demikian jin diciptakan?” Jin itu menjawab, “Bahkan ada yang lebih hebat dari ini”. “Apakah yang mengundang kamu datang kemari?”. Ayah Abdullah bin Ubay kembali bertanya. “Telah sampai berita kepadaku bahwa engkau adalah seorang yang sangat dermawan. Aku ingin mendapatkan sedekahmu”. “Jika memang demikian, aku ingin bertanya, apa yang dapat melindungi kami dari godaanmu?”. Pinta Abdullah bin Ubay. Dengan tegas, jin itu menjawab, “Ayat kursi”. Keesokan harinya, Ayah Abdullah bin Ubay menceritakan kepada Rasulullah apa yang dialaminya tadi malam. Maka Rasulullah bersabda, “Apa yang dikatakan oleh jin itu benar, tetapi dia tetap makhluk yang kotor”. (Diriwayatkan oleh Al-Hakim).

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dijelaskan kedudukan ayat kursi yang senilai dengan seperempat Al-Qur’an. Anas bin Malik menceritakan bahwa Rasulullah saw pernah bertanya kepada salah seorang sahabatnya, “Wahai fulan, sudahkan kamu menikah?” Sahabat itu menjawab, “Saya tidak memiliki apapun untuk menikah”. Rasulullah bertanya kembali, “Bukankah bersama engkau (hafal) Al-Ikhlash?” Ia menjawab, “Benar wahai Rasulullah”. Rasulullah menjelaskan, “Ia sebanding dengan seperempat Al-Qur’an”. Rasulullah terus bertanya pertanyaan yang sama sampai terakhir Rasulullah bertanya, “Bukankah bersama engkau (hafal) ayat kursi?”. Ia menjawab, “Benar ya Rasulullah”. Maka Rasulullah bersabda, “Ia senilai dengan seperempat Al-Qur’an”.

Keagungan ayat kursi semakin jelas karena ayat ini secara terperinci mengandungi penjelasan akan sifat-sifat dzat Allah swt; dari sifat Wahdaniyah yang dinyatakan oleh Allahu La Ilaha Illah Huwa”, Sifat Maha Hidup yang berkekalan (Al-Hayyu), sifat Maha Kuasa dan berdiri sendiri (Al-Qayyum), bahkan sifat Qayyum Allah diperkuat dengan penafian akan segala yang mengarah kepada kelemahan, seperti “Tidak mengantuk dan tidak tidur”. Begitu juga dengan sifat memiliki yang berkuasa untuk melakukan apa saja terhadap makhluk yang dimiliki-Nya. Sifat iradah (berkehendak) yang ditunjukkan oleh kalimat “mandzalladzi yasyfa’u…”, dan iradah Allah di sini adalah pada urusan yang paling besar, yaitu syafa’at yang tidak dimiliki oleh siapapun kecuali atas izin Allah swt. Juga sifat “Ilm yang dinyatakan oleh “ya’lamu ma baina…..”. Terakhir sifat-sifat dzatiyyah Allah ditutup dengan sifat yang menunjukkan ketinggian dan keagunganNya, “Wahuwal Aliyyul Adzim”. Ibnu Abbas menuturkan, “Yang sempurna dalam ketinggian dan keagunganNya”.

Inilah sifat penutup bagi ayat kursi untuk menetapkan ke-Esa-an Allah pada kebesaran dan ketinggianNya. Alif Lam Ma’rifah yang digunakan dalam kedua sifat terakhir ”Al-Aliyyu Al-Azhimu” sesungguhnya untuk membatasi sifat itu hanya milik Allah Yang Maha Suci, tanpa ada yang bersekutu denganNya. Bahkan tidak ada seorang hamba pun yang berusaha mencapai posisi kebesaran dan ketinggian seperti ini melainkan Allah akan mengembalikannya kepada kehinaan dan kerendahan di akhirat kelak Allah swt berfirman, ”Negeri akhirat itu Kami jadikan bagi orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di (muka) bumi..” (Al-Qashash: 83)

Demikianlah ayat kursi hendaknya dijadikan prinsip dan acuan dalam berinteraksi dengan Allah dan dengan seluruh makhluk-Nya. Hanya Allah Pemilik segala sifat kesempurnaan, sedangkan manusia tidak layak memakai pakaian kebesaran Allah. Keyakinan yang mendalam akan seluruh sifat-sifat Allah akan mampu melahirkan perasaan khauf (takut) akan murka dan azab Allah jika kita melanggar aturan-Nya. Begitu juga akan mampu melahirkan sifat raja’ (penuh harap) kepada kasih sayang dan rahmat Allah swt.

Pertaubatan Diperjalanan Hidup Saya ( Yusuf Mansur )

 

Apabila ternyata kita-kita ini termasuk orang yang rajin mengumpulkan poin keburukan, alias senang melakukan maksiat, keburukan dan dosa, maka ya banyak-banyak bersyukur saja kepada Allah. Kenapa mesti banyak bersyukur?

Ya, sebab dipanjangkannya umur kita saja , sudah merupakan karunia dari Allah. Dengan itu, kita bisa memperbaharui iman kita, bisa bertaubat, bisa kemudian mengejar ketertinggalan kita. Dan karunia bisa bertaubat sendiri adalah satu karunia yang masya Allah, mahal sekali. Teramat mahal malah. Banyak orang yang tiada sempat bertaubat, tapi kita diberi-Nya kesempatan bertaubat. Dan tiada yang bertaubat kecuali itu adalah untuk kebaikannya sendiri.

“… Wa man tazakkaa fainnamaa yatazakkaa linafsihi. Wa ilallaahil mashiir, Dan barangsiapa yang menyucikan diri, sesungguhnya ia menyucikan dirinya sendiri. Dan kepada Allah lah tempat kembali”. (Qs. Faathir: 18).

“Fa-almahaa fujuuraha wataqwaahaa. Qad aflaha man zakkaahaa wa qad khaaba man dassaahaa, Allah mengilhamkan kepada jiwa itu kefasikan dan ketaqwaan. Sungguh beruntung orang yang membersihkannya dan sungguh merugi orang mengotorinya”. (Qs. asy Syams: 8-10).

Hendaknya kita meng-enolkan dulu semua perbuatan buruk kita dengan bertaubat. Menghentikan perbuatan buruk, judi misalnya, tidak serta merta dianggap bertaubat. Perlu ada pernyataan lisan dari kita. Pernyataan memohon ampun. Pernyataan permohonan maaf. Kita minta ampun sama Allah, minta maaf pada-Nya atas semua kesalahan-kesalahan kita

Cara yang paling efektif di awal adalah shalat taubat. Shalatnya cukup 2 rakaat saja dengan bacaan bebas di setiap rakaatnya. Tapi, persiapkan diri yang betul, dengan benar-benar mendidik diri sebelum shalat, bahwa sebentar lagi kita akan menegakkan shalat dengan membawa dosa-dosa yang mau kita mintakan ampun kepada Allah. Allah sudah berjanji akan mengampuni kita bila kita mau datang kepada-Nya, bahkan Allah akan memberikan ampunan-Nya lebih banyak ketimbang dosa yang kita bawa kepada-Nya. Habis itu perbanyak shalat-shalat taubat di setiap kesempatan

Di awal-awal saya dulu meniti jalan pertaubatan, malah saya usahakan di setiap shalat fardhu, saya menegakkan shalat taubat plus shalat hajat. Shalat taubat untuk masa lalu saya, shalat hajat untuk masa depan saya. Bahkan sekarang-sekarang ini, saya mulai galakkan lagi. Selain tentu saja sehat, sebab ada gerakan-gerakan shalat yang menyehatkan fisik, menegakkan shalat sunnah taubat dan hajat juga menjadi satu keberkahan tersendiri adanya.

Begitu banyak fadhilah untuk masa lalu dan masa depan kita. Kemudian setelah itu, kejar semua ketertinggalan kita dengan banyak-banyak istighfar, dan menghidupkan sunnah-sunnah semaksimal-maksimalnya kemampuan kita. Bukan seadanya loh ya.

Semaksimalnya. Yang disebut ibadah sunnah itu; qabliyah ba’diyah, dhuha, tahajjud, witr, baca al Qur’an, shalat berjamaah, sedekah, dan menahan diri dari perbuatan-perbuatan buruk yang baru.

Mudah-mudahan kita bisa kaya beliau ya gan.. amin ya robbal alamin..

Terapi Stres dari Syariat Islam

Allah tidak akan memberikan beban hidup seseorang, melainkan menurut kadar kemampuannya

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada para mahasiswanya: “Seberapa berat menurut anda kira-kira segelas air ini?” Para mahasiswa menjawab mulai dari 200 gr sampai 500 gr. “Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama saya memegangnya,” kata Covey.
“Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat.”

********************

STRES, salah satu jenis gangguan jiwa ringan yang bisa dialami oleh siapa saja. Mulai dari anak-anak, remaja, orang tua sampai lansia, dengan kadar gangguan yang berbeda-beda.

Faktor penyebabnya pun bisa beragam pula. Seorang remaja bisa stres karena kesulitan belajar atau putus cinta. Orang tua bisa stres karena memikirkan tingkah polah anak-anaknya yang susah diatur dan suka memberontak.

Bahkan, seseorang bisa stres berat hanya karena hewan peliharaan kesayangannya mati. Masih banyak lagi faktor pemicu stres (stressor) dengan tingkat yang berbeda-beda, dari stressor ringan sampai stressor berat. Berat ringannya stressor relatif pada setiap orang.

Misalnya, stres yang dialami oleh si A bisa dianggap ringan, tetapi belum tentu dianggap ringan oleh si B. Bisa jadi stres yang di alami si A dianggap berat oleh si B. Jadi, berat dan ringannya beban stres tergantung orang yang memikulnya.

Munculnya stres seringkali diakibatkan oleh beratnya beban hidup yang kita pikul. Menurut Covey, beban hidup kita sama seperti gelas berisi air yang diangkat oleh tangan kita. Terkadang kita merasa beban hidup kita terlalu berat dan tidak bisa teratasi lagi, sampai-sampai kita merasa putus asa.

Padahal Allah SWT tidak akan pernah memberi suatu masalah atau beban hidup diluar kemampuan kita, sebagaimana firman-Nya;

“Allah tidak akan memberikan beban hidup seseorang, melainkan menurut kadar kemampuannya.” (Q.S. Al-Baqarah 2 : 233).

Dalam Islam, stres merupakan penyakit jiwa yang perlu diobati dengan pendekatan yang tercantum dalam Al-Qur’an dan Hadits. Ada empat cara dalam menyembuhkan penyakit stres, antara lain;

Pertama, Tanamkan Jiwa Sabar.

Sabar, membuat seseorang selalu merasa tenang dan tenteram, hatinya selalu bersyukur terhadap nikmat yang diberikan oleh Allah SWT., sehingga orang-orang yang sabar hidupnya selalu merasa berkecukupan.

Dia tidak pernah meminta sesuatu yang bukan haknya, karena Allah SWT. akan memberikan balasan kepada orang-orang yang bersabar berupa kenikmatan surga, sebagaimana firman-Nya:

“Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik (surga) dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S. An-Nahl 16 : 96)

Sabar merupakan pondasi utama dalam menghadapi berbagaimacam ujian. Ujian yang menimpa diri kita harus dibarengi dengan positif thinking (berbaik sangka) kepada Allah SWT. Sebab dibalik ujian yang menimpa diri kita, tentu ada hikmah yang akan kita dapatkan. Oleh karena itu, Allah SWT menyatakan didalam firman-Nya,

Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun’ (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan hanya kepada-Nyalah kami akan kembali). Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk”.

(Q.S.Al-Baqarah 2 : 155-157)

Hidup di dunia ini akan diwarnai oleh berbagai macam ujian. Setelah ujian yang satu dilaluinya maka akan dihadapkan pada ujian berikutnya, sampai berakhirnya kehidupan di dunia ini.

Stres merupakan tangga ujian untuk mengukur keimanan seseorang. Ketika seseorang stres, kemudian dia bersabar, maka dia telah melangkah satu tahap dalam menuju keimanan yang sempurna.

Kedua, Barengi dengan Rasa Syukur.

Setelah jiwa kita dipenuhi dengan kesabaran, maka barengilah dengan jiwa syukur. Karena, Jiwa yang sabar akan melahirkan manusia yang pandai bersyukur.

SYUKUR seringkali diartikan dengan “menggunakan nikmat Allah yang diterima sesuai dengan tujuan yang dikehendaki oleh-Nya”. Misalnya, nikmat harta harus diinfakkan, ilmu harus diamalkan, umur untuk ibadah dan sebagainya.

Syukur juga bisa berarti mengungkapkan keringanan hati lantaran kenikmatan yang diberikan Allah SWT., dengan cara taat melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Jadi, syukur punya makna yang luas.

Tidak sekedar getaran terima kasih dalam hati, mengucapkan dalam lidah atau mengadakan syukuran, tetapi yang lebih penting ialah memanfaatkan semua karunia Allah pada jalan yang diridhai-Nya. Misalnya, Allah mengaruniai akal kepada manusia, maka gunakanlah akal itu untuk berpikir, mempelajari hingga mampu membuahkan pemikiran-pemikiran yang baik dan benar.

Allah mengkaruniakan manusia anggota tubuh yang sempurna, maka harus dimanfaatkan untuk ibadah dan melakukan hal-hal yang berguna bagi kesejahteraan hidup. Allah SWT berfirman:

“…Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu…”. (Q.S. Lukman 31 : 14).

Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah saw bersabda, “Orang yang tidak mau berterimakasih kepada manusia, tentu tidak akan bersyukur kepada Allah.”

Ketika kita stres karena banyaknya masalah yang kita hadapi, kemudian kita bersabar dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita, maka insya Allah stres yang kita alami dapat disembuhkan, paling tidak dapat diminimalisir.

Ketiga, Bangun Jiwa Optimis.

Optimis adalah suatu sikap yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi segala hal. Sikap optimis ini merupakan sikap yang sangat dianjurkan dalam Islam, sebagaimana firman-Nya,

”Janganlah kamu bersikap lemah (pesimis), dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamu adalah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”. (Q.S. Ali Imran 3 : 139).

Sikap optimis haruslah mengalahkan pesimis yang bisa jadi menyelinap dalam hati kita. Untuk itulah jika ingin hidup sukses, kita harus bisa membangun rasa optimis dalam diri.

Optimis yang dihasilkan dari rasa tawakal inilah yang menjadikan Rasulullah SAW beserta sahabat mampu memenangkan peperangan yang tercatat dalam sejarah dunia, mulai dari perang Badar hingga peperangan di masa kekhalifan Islam sampai berabad-abad lamanya.

Karena itu, optimisme adalah kemampuan untuk percaya bahwa hidup memang tidak mudah, tetapi dengan upaya baru, hidup akan menjadi lebih baik. Optimisme adalah kemampuan melihat sisi terang kehidupan dan memelihara sikap positif yang realistis, bahkan dalam situasi sulit sekalipun.

Optimis berarti berusaha semaksimal mungkin dalam mencapai target atau standar yang ideal.

Keempat, Panjatkan Doa Setiap Saat.

Yang paling penting dalam mengatasi stres (beban hidup) adalah memperbanyak doa. Karena doa merupakan kekuatan yang Maha Dahsyat, yang mampu menyelesaikan setiap permasalahan hidup. Dalam Al-Quran, Allah SWT telah mengajarkan kepada kita tentang doa dalam mengatasi masalah, yaitu;

لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat (stres) sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma`aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (Q.S. Al-Baqarah 2 : 286)

Inilah empat amalan yang perlu kita amalkan ketika dihadapkan pada permasalahan hidup. Wallahu A’lam.

Jadilah Magnet Bagi Jodohmu


rumah rapi, indah dan nyaman bahkan tahan gempa… bukankah kita jadi lebih nyaman tinggal didalamnya?

Jodoh memang sebuah misteri yang sama susah diduga seperti halnya rejeki dan kematian. Beragam cara dilakukan bukan saja mendapatkan melainkan mendekati jodoh yang pas dengan kita.

Ada yang menempuh jalan pintas dengan “pacaran”, biro jodoh, ada yang mempercayakan kepada orang lain yang terpercaya, tak sedikit pula yang lebih memilih memecahkan misteri dengan menjalani pernikahan dengan sesegera mungkin.

Lihat iklan televisi akhir-akhir ini? Disana terdapat banyak iklan yang menyarankan pria atau wanita berpenampilan sempurna demi mendapatkan pasangan yang diinginkan. Tidaklah salah namun pasti melelahkan tampil sempurna (baca:tidak sempurna) bukan hanya untuk orang lain yang belum tentu berpikir sama mengenai kita.

Sejumlah data statistik cukup mengerikan memaparkan bahwa kebanyakan hal tersebut malah penjerumusan dalam menghabiskan biaya boros, budaya setan dan jauh dari syar’i.

Mencari pasangan sebenarnya seperti melihat seberapa jauh ke dalam dirimu. Pasangan itu cerminan diri kita sendiri. Apalagi kita tahu bahwa terciptanya Hawa justru dari tulang rusuk Nabi Adam. Ini semakin meyakinkan kita bahwa jodohmu kurang lebih sama menyerupai dirimu bukan hanya sekedar fisik melainkan hal lain.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. [QS. An Nissa (4):1]

[263] Maksud dari padanya menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa Yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.

[264] Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.

Ada pertanyaan besar harus dijawab,
Mengapa kita harus jadi orang lain demi kriteria yang kita belum tentu pas dengan kita?

Senantiasa berubah atau berpenampilan baik itu memang dianjurkan dalam Islam. Namun menjadi orang lain hanya karena mencari sosok ideal merupakan hal yang keliru. Sayangnya sosok ideal ini sudah terdefinisi secara sempurna ada di sosok-sosok selebritas dalam iklan.

Percayalah itu semua tidak seindah kelihatannya. Padahal sosok dalam iklan belum tentu sesuai dengan kepribadian dan karakter kita. Yang kita lihat di iklan dan televisi hanya beberapa menit dari 24 jam keseharian dia.

Carilah kriteria pasangan lewat sudut pandang Islam, karena sesungguhnya dalam diri manusia terdapat ruh yang Allah tiupkan yang senantiasa mendapat ketenangan justru ketika mengingat Allah.

Ruh ini tidak pernah berbohong, dia tak akan mengingkari Penciptanya.
Selanjutnya tentukan apa yang membuat kita nyaman, lihat kepribadian kita lebih nyaman soal apa? Bila mengenai pendidikan maka itu menjadi kriteria berikutnya.

Kenyamaan ini penting karena kita tidak menghabiskan sehari atau dua, melainkan seumur hidup.

Bila sudah menentukan kriteria yang kita inginkan, sudahkah kita ada di kriteria yang sama?

Egois rasanya kita mengharapkan pasangan kita seperti kriteria sementara kita tidak ada dalam kriteria yang sama. Konsep sekufu dalam Islam pun bukan hanya dalam agama namun ada satu yang kita bisa berdamai untuk dalam kriteria tersebut.

Jadilah kita magnet bagi pasangan kita, ketika ingin pasangan yang sholeh, maka kita harus sholeh, ketika ingin punya pasangan pintar maka kita juga harus pintar. Pada dasarnya kita tak mungkin menemukan emas di tumpukan sampah bukan?.

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ أُولَئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).” [ QS. An Nuur (24):26]

Ada yang bilang, berumah tangga itu seperti kita membeli rumah. Semampu kita membeli berdasarkan informasi bahkan open house. Bukan berarti dalam perjalanannya rumah yang kita beli serupa dengan brosur di awal bukan?, ketika bocor harus ditambal.

Ketika lapuk harus diperbaiki, ketika kusam harus di cat ulang. Saat rumah rapi, indah dan nyaman bahkan tahan gempa… bukankah kita jadi lebih nyaman tinggal didalamnya?

Bayi Bernama Facebook

Bayi Bernama ‘Facebook’ Lahir di Mesir

Facebook dianggap sangat berjasa dalam memobilisasi massa ke Tahrir Square.

Grafiti ‘Thank You Facebook’ yang dibuat pasca turunnya Husni Mubarak (Huffington Post)

BERITA TERKAIT

Seorang ayah baru di Mesir memutuskan untuk menamai anak pertamanya dengan nama ‘Facebook’. Hal ini dilakukannya karena Facebook dianggap berperan besar dalam menggulingkan rezim Husni Mubarak dan revolusi besar Mesir.

Sebagai warga Mesir, Jamal Ibrahim sangat berterima kasih dengan kehadiran Facebook yang begitu berjasa dalam membuka koreng pemerintahan Husni Mubarak dan menyebarkannya ke seluruh dunia dengan cepat.

Karena itu, Jamal menyisipkan ‘Facebook’ pada nama anaknya yang baru lahir sebagai euforia atas tumbangnya Husni Mubarak setelah memerintah kurang lebih 30 tahun di Negeri Piramid itu.

“Saya sangat senang dengan peran yang dimainkan Facebook. Kehadirannya dapat mengorganisir aksi protes di Tahrir Square dan kota-kota lain di Mesir,” ujar Jamal pada Al-Ahram, salah satu suratkabar terpopuler di Mesir. Demikian dikutip VIVAnews dari Dailymail, Senin 21 Februari 2011.

Bayi berjenis kelamin perempuan itu bernama Facebook Jamal Ibrahim. Kelahirannya disaksikan oleh keluarga, teman-teman, hingga tetangga dekat Jamal. Kemudian, mereka melanjutkan euforia atas revolusi Mesir melalui Facebook.

Sekadar diketahui, Facebook mempunyai 5 juta pengguna di Mesir – negara dengan jumlah pengguna Facebook terbesar di Timur Tengah. Jumlah itu meroket selama satu bulan terakhir seiring revolusi yang terjadi di Mesir.

Di Facebook, dilaporkan terdapat 32.000 grup (Facebook group) dan 14.000 laman (Facebook page) yang terlibat dalam revolusi 25 Januari 2011. Pemerintah militer juga diketahui mulai menggunakan Facebook untuk menjangkau muda-mudi di Mesir.

Jasa Facebook tak hanya berjasa bagi Jamal. Buktinya, pasca pengunduran diri Hosni Mubarak dari kursi presiden, terdapat grafiti besar di sudut ibukota Kairo yang bertuliskan ‘Terima Kasih Facebook’. Entah siapa yang membuatnya.

“Internet secara keseluruhan sudah sepantasnya diberikan hadiah nobel perdamaian tahun ini. Kehadirannya sangat berperan penting bagi demokrasi di region Timur Tengah dan Afrika Utara,” ujar salah satu blogger Internet yang enggan disebut identitasnya.

• VIVAnews

Bebek pun Mandi Junub

Ada yang meyakini bahwa burung hud-hud merupakan jenis woodpecker

Dan apabila kamu junub, maka hendaklah kamu mandi. Dan apabila kamu sakit atau musafir atau habis buang air atau mencampuri wanita, dan tidak memperoleh air, maka tayamumlah dengan tanah yang bersih.

(A1-Maidah: 6)

Dalam majalah A1 Mustaqbal terbitan Riyadh, Agustus 1998, Dr. A.M Bah, Ketua Islamic Guidance Society, menulis tentang keajaiban dunia satwa. Seorang petani Afrika Barat mengamati perilaku bebek di pinggiran Kota Conakry, Republik Guinea. Dia tercengang ketika mendapati bebek-bebek tersebut selalu mandi di kolam atau genangan air setiap habis berkawin. Tetapi dia lebih terkejut lagi ketika memperhatikan jika di tempat itu tidak ada air, bebek-bebek itu lantas “mandi” di pasir. Persis sebagaimana diatur Allah bagi manusia untuk mandi junub setelah bercampur, dan bila tidak mendapati air diharuskan bertayamum. Subhanallah! Nampaknya bebek Afrika lebih “beradab” daripada manusia-manusia modern yang habis bercampur langsung pakai baju dan berlalu begitu saja.

Al Quran mengisyaratkan bahwa kita bisa belajar dari binatang.

Dalam surat An-Nahl ayat 66 Allah swt. berfirman, “ Wa inna lakum fil an’ami la ‘ibratan”, sesungguhnya pada binatang ternak ada pelajaran bagimu.

Manusia dari awal sudah belajar dan burung. Surat Al Maidah ayat 31 berbunyi, “Faba’atsallahu ghuroban yabhatsu fil¬ardli liyuriyahu kaifa yuwaari saw-ata ahihi” menjelaskan ketika anak Nabi Adam, Qabil membunuh saudaranya, Habil, Allah swt. mengutus burung gagak untuk mengajarkan cara mengubur mayat saudaranya. Burung hud-hud menjadi kepercayaan Nabi Sulaiman dalam mencari informasi luar negeri dan membawa surat diplomatik kepada Ratu Bilqis, ini tercantum dalam surat An-Naml ayat 20-28. Ada yang meyakini bahwa burung hud-hud merupakan jenis woodpecker.

Burung ini menurut Harun Yahya membuktikan salah satu keajaiban ciptaan Allah. Berdasarkan laporan di Jurnal Deutscher Tachen Buch Verlag, Oktober 1993, burung itu bisa melobangi batang kayu yang keras dengan paruhnya yang lancip, dengan kecepatan 43 kali patukan per detik tanpa merasa kesakitan.

Kalau manusia melakukan ini dia akan gegar otak, karena ibarat memukul paku ke tembok dengan kepala. Ternyata tengkorak burung hud-hud memiliki sistim suspensi luar biasa, rahang dan urat mukanya sangat kokoh sehingga bisa meredam efek pukulan yang kuat selama pematukan. Allahu Akbar. Setiap pagi buta ayam jantan, sejenis burung juga, diperintah Allah swt. mengajari manusia untuk bangun dengan cara berkokok secara rutin saat shalat subuh. Dalam surat Al An’aam ayat 38 Allah swt. menyatakan bahwa burung-burung itu merupakan komunitas seperti manusia, “Wama min daabbatin filardi wala tho-irin yatiru bijanahaihi ilaa umamun amtsalakum” Dan tidaklah binatang melata di bumi dan burung yang terbang dengan sayapnya di udara kecuali mereka merupakan umat semisal kamu. Bebek juga merupakan sejenis burung berkaki ceper yang bisa berenang, termasuk dalam famili Anatinae dan ordo Anseriformes. Sebagai sesama umat, tidak mustahil mereka kadang-kadang berperilaku mirip manusia. Memang untuk itu diperlukan penelitian lebih lanjut dan mendalam. Apakah unggas lain juga punya perilaku lain yang mirip dengan ketentuan agama? Apakah dampak positif mandi junub bagi si bebek itu dalam proses reproduksi? Apakah manfaat itu juga bisa berlaku bagi manusia? Ini merupakan tantangan besar bagi para sarjana muslim ahli ilmu hewan. Sehingga selain sibuk dengan flu burung juga bisa menggali keterkaitan ajaran Islam dengan perilaku burung. Bila penelitian itu membuktikan kebenaran Al Quran, sehingga semakin memantapkan iman, jadilah itu riset yang bernilai jihad fi sabilillah. Tentu saja perisetnya akan mendapatkan pahala mujahiddin. Insya Allah. Ir.H.Bambang Pranggono MBA, IA

MENJAGA STAMINA IMAN (3)

Masjid Al Murosalah, Telkom Learning Center, Jl. Gegerkalong Hilir 47 Bandung

Penceramah : Dr. Aam Amiruddin

Session Materi :

Dalam pembahasan Menjaga Stamina Iman terdiri dari 3 bagian,

Pertama “Ciri-ciri iman yang lemah”,

Kedua “Hal-hal yang dapat melemahkan iman”

Ketiga “Cara agar iman kita tetap kokoh atau kuat.”

Hal-Hal yang dapat MELEMAHKAN Iman

Agar dapat secara efektif mengetahui cara menjaga stamina Iman, sangat penting untuk memahami apasaja yang bisa melemahkan iman tersebut

a. Iman yang tidak / kurang dirawat

“Segala sesuatu yang kurang mendapatkan perawatan, maka akan cepat rusak. Tanaman yang kurang mendapatkan perawatan kurang diberi air, pupuk maka akan cepat layu.  Begitu pula dengan iman, jika iman kurang diberi perawatan atau dijaga dengan baik, maka iman yang kurang dirawat otomatis cepat atau lembat akan melemahkan kekuatan iman kita. Ketika cinta antara suami istri tidak dipelihara dengan baik, misalnya karena kurang komunikasi atau lain sebagainya, maka keharmonisan suami istri itu akan berkurang. Begitu pula ketika keimanan kita tidak dipelihara dengan baik, kurang komunikasi dengan Allah swt, tidak mencari sahabat-sahabat yang sholeh/sholehah atau dengan kata lain lingkungan yang kondusif maka itu secara langsung mempengaruhi kondisi iman seseorang.

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.”

(QS.Al Hadid : 16-17)


b. Meremehkan kehidupan akherat

Salah satu parameter utama dalam ketauhidan adalah percaya akan adanya hari akhir dan keberadaan akherat. Manusia yang tidak percaya atau meremehkannya otomatis akan hidup semaunya.

Sesungguhnya orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadapmereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan)bagi orang-orang yang takut kepada Tuhannya.(Q.S Al Bayinnah [98]: 6-8)

Ada hal-hal yang tidak bisa dijelaskan oleh akal atau logika, misalnya saja kehidupan akhirat, kehidupan akhirat hanya akan bisa dijelaskan oleh iman atau kepercayaan kita terhadap sang Khaliq, ketika seseorang sudah tidak percaya atau meremehkan akan kehidupan akhirat maka orang tersebut akan meremehkan pula aturan-aturan yang sudah dibuat oleh Agama dan secara otomatis orang akan melemahkan kekuatan iman.

c. Terjebak dengan angan-angan

Manusia itu tak henti-hentinya muda dalam dua hal.

Pertama, Cinta Dunia

Manusia dalam mencintai dunia tidak pernah mengenal usia. Banyak sekali orang orang yang sudah berusia namun tetap mengejar kebahagiaan dunia, itu menjelaskan bahwa manusia selalu merasa muda dengan mencintai dunia yang sejatinya adalah fana.

Kedua, Mudah Terjebak Angan-angan

orang yang terjebak angan-angan memiliki banyak rencana dalam beribadah akan tetapi jarang direalisasikan. Sesungguhnya manusia itu memiliki potensi yang bagus dalam berangan-angan yang positif, hanya tinggal bagaimana merealisasikannya. Angan-angan atau cita-cita yang realistis TANPA usaha menuju kesana adalah percuma.

d. Kurang ikhlas dalam ibadah

Inti ibadah adalah bukti pengabdian sebagai bentuk syukur dan cinta terhadap Allah swt. Misalnya ketika seorang melakukan shalat tahajud kemudian dengan niat bahwa malu kepada Allah karena Allah telah memberikan begitu banyak rezki kenikmatan dan cinta yang sangat besar, maka orang tersebut sudah berada di kawasan puncak ibadah. Akan tetapi jika seseorang melakukan shalat tahajud karena mengharapkan sesuatu misalnya takut siksa neraka atau mengahrapkan imbalan, maka itu boleh-boleh saja atau syah-syah saja akan tetapi kita belum pada puncak pada level yang tinggi. Belum bisa merasakan nikmatnya ibadah, buktinya ada sebagian yang kemudian kecewa karena harapannya tidak terkabul kemudian meninggalkan amalan mulia tersebut.

e. Berbuat Bid’ah.

Menambahi ajaran agama, karena dianggap belum sempurna dalam beragama.

f. Jarang melakukan introspeksi

Bahkan terlalu sibuk mengurusi kesalahan orang lain,lupa untuk melihat diri sendiri